Mengenal Lebih Dekat Profesi Financial Analyst, ‘Si Peramal’ dalam Sebuah Perusahaan
Pada dasarnya, sebuah perusahaan yang sudah didirikan telah memiliki pedoman kerja hingga tujuan yang ingin dicapai. Tentunya dalam hal ini, banyak pihak yang dilibatkan supaya perusahaan berhasil mencapai tujuan yang ditargetkan sejak awal. Termasuk juga untuk profesi analis keuangan, dimana mereka memiliki kendali penuh untuk mengelola sektor keuangan dalam perusahaan lewat analisis keuangan dan wawasan yang dimiliki. Inilah mengapa seorang analis keuangan bisa disebut sebagai detektif, penasihat, hingga peramal sebuah perusahaan.
Peran seorang financial analyst sangatlah dibutuhkan dalam sektor keuangan di sebuah perusahaan. Tanpa mereka, perusahaan akan mengalami 'buta' keuangan yang bisa berujung kepada kerugian yang dialami perusahaan tersebut.
Seperti apa profesi analis keuangan dalam sebuah perusahaan? Simak selengkapnya berikut ini!
Mengenal Profesi Analis Keuangan (Financial Analyst)
Sederhananya, seorang analis keuangan adalah seseorang yang bekerja untuk memantau, menganalisis, dan mempelajari data keuangan di sebuah perusahaan secara menyeluruh. Melalui ilmu yang dipelajari dan dimiliki, mereka mampu memprediksi hasil atau dampaknya. Sehingga mereka akan merekomendasikan panduan keuangan terbaik bagi perusahaan.
Umumnya, perusahaan menggunakan jasa analis keuangan ketika mereka sedang mengembangkan strategi finansial. Nantinya, profesi tersebut akan berperan penting dalam memonitoring perputaran uang untuk bisa meninjau kinerja bisnis yang dijalankan tersebut.
Tugas yang Dilakukan Seorang Financial Analyst
Pada dasarnya, tugas utama seorang analis keuangan adalah menganalisis laporan keuangan dari sebuah perusahaan. Namun tak hanya itu, masih ada beberapa tanggung jawab yang harus ia lakukan, antara lain :
1. Mengumpulkan Data dan Informasi Secara Keseluruhan
Seorang analis keuangan memiliki tugas untuk mengumpulkan data dan informasi terkait. Sebagai contoh, laporan historis keuangan, akuntansi buku besar, data ekonomi makro, dan berbagai data kuantitatif lainnya.
2. Mengelola Data Informasi
Data yang berhasil dikumpulkan biasanya akan dimasukkan ke dalam Excel atau database lainnya. Kemudian, seorang financial analyst akan mengelola dan memasukkannya ke dalam format yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Misalnya dengan mengurutkan data berdasarkan angka, kategori, atau menambahkan rumus tertentu.
3. Menganalisis Hasil Laporan dan Prediksi di Masa Depan
Seorang analis keuangan akan melanjutkan untuk menganalisis informasi masa lalu dan hasil historis. Seperti keuangan rasio margin kotor maupun margin bersih, biaya tetap atau variabel, tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahun, laba atas ekuitas, laba atas aset, rasio utang atau ekuitas, hingga earning per share (EPS).
Selanjutnya, ia akan memprediksi informasi historis yang sudah dianalisis tersebut dan membandingkan dengan kinerja perusahaan lain di industri yang sama. Tujuannya supaya mengetahui seberapa baik kinerja di perusahaan terkait dan juga bisa memperkirakan hasil kinerja perusahaan di kemudian hari.
4. Memberikan Rekomendasi Terbaik
Tak hanya melalui angka, seorang analis keuangan harus bisa untuk menganalisa perbaikan dan memberikan solusi tentang cara meningkatkan kinerja bisnis di perusahaan. Misalnya, dengan memangkas atau memotong biaya tertentu.
Rekomendasi lainnya seperti bagaimana melihat peluang untuk menumbuhkan pendapatan perusahaan, meningkatkan pangsa pasar, serta meningkatkan efisiensi kepuasan pelanggan juga perlu dijabarkan disini.
5. Membuat Hasil Model Excel
Tahapan selanjutnya adalah membuat hasil analisis keuangan menjadi model excel. Model keuangan ini adalah bagian terpenting yang digunakan di perusahaan manapun. Adapun modelnya seperti perencanaan internal (budget management), diskon analisis arus kas (model DCF), hingga model leveraged buyout (LBO), dan model mergers and acquisitions (M&A).
6. Membuat Presentasi dan Laporan untuk Internal
Keseluruhan hasil analisis tersebut akan dirangkum dalam bentuk presentasi PowerPoint. Termasuk juga Excel yang harus diubah menjadi bagan dan grafis supaya memudahkan manajemen perusahaan dalam membaca dan memahaminya.
Hasil laporan internal ini menjadi bagian penting untuk seorang analis keuangan karena bisa melacak hasil aktual dengan anggaran sebelumnya. Itulah mengapa informasi yang disajikan harus jelas, akurat, mudah dimengerti, dan berwawasan luas.